;

Sabtu, 29 September 2007

Elemen-elemen Penting dalam Jaringan Komputer

Dasar Arsitektur TCP/IP
Pada dasarnya komunikasi data merupakan proses pengiriman
data dari satu komputer ke komputer yang lain. Untuk dapat mengirimkan
data, pada komputer harus ditambahkan alat khusus, yang dikenal
sebagai network interface (interface jaringan). Jenis interface jaringan ini
bermacam-macam, bergantung pada media fisik yang digunakan untuk
mentransfer data tersebut.
Dalam proses pengiriman data ini terdapat beberapa masalah yang
harus dipecahkan. Pertama, data harus dapat dikirimkan ke komputer
yang tepat, sesuai tujuannya, dan data harus dalam keadaan utuh tanpa
kerusakan (terjadinya kerusakan data dapat terjadi jika ada interferensi
sinyal dari luar atau komputer tujuan berada jauh secara jaringan).
Karenanya perlu ada mekanisme yang mencegah rusaknya data ini, dan
dibuatlah beberapa aturan yang saling bekerja sama satu sama lainnya.
Sekumpulan aturan untuk mengatur proses pengiriman data ini disebut
sebagai protokol komunikasi data. Protokol ini diimplementasikan dalam
bentuk program komputer (software) yang terdapat pada komputer dan
peralatan komunikasi lainnya. TCP/IP adalah sekumpulan protokol
yang didesain untuk melakukan fungsi-fungsi komunikasi data

TCP/IP terdiri atas empat lapis kumpulan protokol yang bertingkat.
Keempat layer tersebut adalah:
Network Interface Layer, bertanggungjawab mengirim dan
menerima data ke dan dari media fisik
Internet Layer, bertanggungjawab dalam proses pengiriman paket
ke alamat yang tepat.
Transport Layer, bertanggungjawab untuk mengadakan
komunikasi antara dua host/komputer.
Application Layer, pada layer inilah terletak semua aplikasi yang
menggunakan protokol TCP/IP ini.

Dalam TCP/IP, terjadi penyampaian data dari protokol yang berada
di satu layer ke protokol yang
berada di layer yang lain. Setiap protokol
memperlakukan informasi yang diterimanya dari protokol lain
sebagai
data.
Jika suatu protokol menerima data dari protokol lain di layer
atasnya, ia akan menambahkan informasi tambahan miliknya ke data
tersebut. Informasi ini memiliki fungsi yang sesuai dengan fungsi protokol
tersebut.

Gateway
Gateway pada umumnya adalah sebuah komputer khusus yang dapat melakukan translation sehingga memungkinkan terjadinya komunikasi antar dua atau lebih sistem yang berbeda pada jaringan komputer. Gateway dapat berarti juga sebuah router yang menghubungkan LAN ke WAN ( Wide Area Network ). Internet juga dapat di kategorikan sebagai WAN

Router
Adalah alat yang dapat menghubungkan dua atau lebih jaringan komputer yang berbeda atau bisa juga sisebut sebagai Pengarah paket menuju network yang diinginkan
Router adalah sebuah peralatan jaringan yang memiliki dua fungsi utama:
1. Menentukan rute terbaik untuk menuju ke tujuan
2.Memindahkan data dari sumber menuju ke tujuan

Router bisa berupa hardware, maupun software:

1. Router hardware: Cisco, Juniper, 3COM, dan sebagainya.
2.PC based router: menggunakan PC sebagai hardware dan Unix/nix like OS sebagai OS nya, software nya sendiri menggunakan Zebra, GateD, dan sebagainya.

Klasifikasi routing bisa dibagi dua yaotu:
1.static routing
adalah static berarti routing table diubah secara manual sehingga jika terjadi perubahan perubahan routing tabel harus dilakukan secara manual oleh adminnya.
2.Dynamic routing
Adalah routing yang dapat berubah secara cepat melalui update berkala dan sebagai respon terhadap perubahan link cost. perubahan tersebut terjadi berdasarkan algoritma routing yang digunakan.

HUB
Adalah sebuah alat yagn bekerja di physical layer pada OSI. Hub berfungsi sebagai konsentrator untuk menghubungkan komputer-komputer dalam konfigurasi star. Hub sebenarnya multiport repeater. Hub tidak melakukan trffic control sehingga jika terlalu banyak port yang digunakan bisa mengakibatkan llisioncollusion antar ehernet.

Switch
Secara fisik switch hampir sama dengan hub tetapi swtch bekerja pada datalink layer pada OSI. Sebenarnya switch adalah bridge yang memiliki banyak port dan memilki domain collision sendiri-sendiri pada setiap port-nya. Oleh karena itu switch sering disebut juga dengan multi-port bridge. Dengan menggunakan switch pengiriman data dari port keport dapat dilakukan secara full duplex.

Bridge
Adalah sebuah alat pada jaringan komputer yang berfungsi memisahkan sebuah jaringan yang luas menjasi segmen-segmen yang lenih kecil.bridge bekerja di data link layer pada OSI. Bridge membaca alamat tujuan MAC (mesia acces control) dari setiap paket yang datang kepadanya. Lalu mempelajari bridging table untuk menentukan apa yagn harus dilakukan terhadap paket tersebut, apakah dilewatkan atau dibuang. Dengan demikian bidge dapat membagi sebuah domain collision yagn besar menjadi segment-segment aygn lebih kecil dan hanya akan melewatkan paket data antar segmen jika memang diperlukan.

Ethernet
Ethernet adalah interface yang merupakan sebuah card yang
terhubung ke card yang lain ke ethernet hub dan kabel UTP atau
hanya menggunakan sebuah kabel BNC yang diterminasi di
ujungnya.
Pada umumnya kabel yang digunakan pada ethernet terbagi
menjadi 3, yakni :10base5, 10base2 dan UTP.
Sistem 10Base5 menggunakan kabel coaxial berdiameter 0,5 inch
Pemisahan segmen media pembagi pada LAN, akan membagi user ke dalam dua atau lebih segmen LAN, dan mengurangi pemakaian bandwith. Teknologi switching LAN yang dibuat atas dasar tren ini, menerapkan model microsegmentation, dimana didalamnya tiap segmen akan memberikan sambungan kepada user sebuah segmen ‘dedicated LAN’. Tiap port yang terdapat pada sebuah switch akan memberikan sebuah sambungan dedicated, 10 Mb segmen Ethernet, atau sambungan dedicated 4/16 Mb segmen Token Ring.

Segmen segmen terhubung oleh perangkat perangkat internetworking yang memberikan komunikasi antar LAN-LAN dan menghentikan bentuk bentuk traffic data lainnya. Switch telah dilengkapi dengan perangkat monitoring traffic data dan tabel kompilasi alamat, sehingga memungkinkan perangkat ini meneruskan paket paket data secara langsung ke port port tertentu yang terdapat di dalam LAN.

Teknologi swicthing menjadi solusi yang cepat diminati masyarakat yang sedang berusaha mengembangkan traffic data di dalam LANnya dengan alasan alasan sebagai berikut :

1. Switch berbeda dengan hub dan repeater, switch memungkinkan banyak data streaming melalui per angkat ini secara simultan.

2. Switch memiliki kapasitas microsegmentasi untuk mendukung peningkatan kecepatan aliran data dan menghemat kebutuhan bandwith.

3.Switch memberikan sambungan bandwith dedicated kepda user atau pengguna melalui grup grup swicth yang padat dan menghubungkan ke 10 BaseT atau 100BaseT Ethernet, flexible 10/100 BaseT Ethernet, fiber-based Fast Ethernet, Fast EtherChannel, Token Ring, CDDI/FDDI, dan ATM LAN Emulation (LANE).

IP ADDRESS
Dengan menentukan IP address, kita melakukan pemberian
identitas yang universal bagi setiap
interface komputer. Setiap komputer
yang tersambung ke internet setidaknya harus memiliki sebuah IP
address
pada setiap interfacenya. Dalam penerapan sehari-hari kita dapat melihat
sebuah komputer
memiliki lebih dari satu interface, misal ada sebuah
Ethernet dan sebuah interface serial. Maka kita harus memberi dua IP
address kepada komputer tersebut masing-masing untuk setiap
interfacenya. Jadi sebuah IP address sesungguhnya tidak merujuk ke
sebuah komputer, tetapi ke sebuah interface.

Format IP Adress
IP address merupakan sebuah bilangan biner 32 bit yang
dipisahkan oleh tanda pemisah berupa titiksetiap 8 bitnya. Tiap 8 bit ini
disebut sebagai oktet. IP address sering ditulis sebagai 4 bilangan desimal
untuk memudahkan pembacaan yang masing-masing dipisahkan oleh
sebuah titik. Setiap bilangan desimal tersebut merupakan nilai dari satu
oktet (delapan bit) IP address

Network ID dan Host ID
IP address dikelompokkan dalam lima kelas: Kelas A, Kelas B,
Kelas C, Kelas D dan Kelas E. Perbedaan pada tiap kelas tersebut adalah
pada ukuran dan jumlahnya. Pembagian kelas-kelas IP address ini
didasarkan pada dua hal yakni network id dan host id.

Kelas                    Network ID                                                Host ID
    A            0xxxxxxx                                                xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx

    B            10xxxxxx.xxxxxxxx                               xxxxxxxx.xxxxxxxx

    C            110 xxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx             xxxxxxxx

Untuk memudahkan, maka awal angka dari tabel di bawah ini
menerangkan kelas dari IP address :
Kelas Antara jumlah jaringan Jumlah Host
 
A   1 s/d 126 126 16.777.214
B   128 s/d 192 16.384 65.534
C   192 s/d 223 2.097.152 254

Dengan demikian, untuk menentukan class A, B atau C, cukup dilihat dari
8 bit pertama. Untuk memisahkan antara network id dan host id
diperlukan sebuah netmask dengan definisi sebagai berikut :
Untuk bagian yang menjadi network id, maka mask yang
digunakan adalah binary 1, sedangkan untuk host id digunakan binary 0.

Netmask Natural :

A: 11111111 0000000 0000000 0000000 = 255.0.0.0
B: 11111111 1111111      0000000  0000000 = 255.255.0.0
C: 11111111 1111111      1111111       0000000 =255.255.255.0

UTP, singkatan dari “Unshielded Twisted Pair". Disebut unshielded karena kurang tahan terhadap interferensi elektromagnetik. Dan disebut twisted pair karena di dalamnya terdapat pasangan kabel yang disusun spiral alias saling berlilitan. Ada 5 kategori kabel UTP. Dari kategori 1 sampai kategori 5. Untuk jaringan komputer yang terkenal adalah kategori 3 dan kategori 5.








Kategori 3 bisa untuk transmisi data sampai 10 mbps, sedang kategori 5 sampai 100 mbps. Kalau hanya buat misalnya jaringan komputer di kantor atau kampus atau warnet, paling hemat ya menggunakan yang kategori 3. Itu sudah lebih dari cukup.

Setahu penulis ada banyak merek yang beredar di pasaran, hanya saja yang terkenal bandel dan relatif murah adalah merek Belden - made in USA. Kalau mau yang lebih murah dan penggunaannya banyak, maka beli saja yang satu kotak, panjangnya sekitar 150 meter. Jangan lupa beli konektornya. Konektornya bentuknya seperti colokan telepon hanya saja lebih besar. Bilang saja mau beli konektor RJ-45.

Satu lagi yang sangat penting, Anda harus punya tang khusus buat memasang konektor ke kabel UTP, istilah kerennya adalah “crimp tool". Alat ini gunanya untuk ‘mematikan’ atau ‘menanam’ konektor ke kabel UTP. Jadi sekali sudah di ‘tang’, maka sudah tidak bisa dicopot lagi konektornya. Dan kalau mau yang lebih OK, biar tidak nanggung maka beli pula sebuah LAN tester. Anda bisa membeli yang merek dari Taiwan saja agar lebih murah. Bentuknya seperti kotak dan ada lampu LED-nya delapan pasang dan bisa kedap-kedip.

sekarang peralatan udah siap, penulis mulai saja. Secara umum, pemasangan kabel UTP tersebut ada dua tipe, yaitu tipe straight dan tipe cross. Disebut tipe straight soalnya masing-masing kabel yang jumlahnya 8 itu berkorespondensi 1-1, langsung. Sedangkan disebut cross soalnya ada persilangan pada susunan kabelnya. Bingung?

Untuk tipe straight itu digunakan untuk menyambungkan kabel dari client ke hub. Sedangkan untuk tipe cross adalah untuk client langsung terhubung ke client (cpu to cpu) atau juga dari hub ke hub.

Kita bahas dulu yang tipe straight
Tipe ini adalah yang paling gampang dibuat. Kenapa? Soalnya langsung korespondensinya 1-1. Standar urutannya begini (dilihat dari lubang konektor, dari kiri ke kanan - lihat Gambar 4) : 2 oranye - 1 hijau - 2 biru - 1 hijau - 2 coklat . 2 oranye disini maksudnya pasangan oranye muda sama oranye tua dan seterusnya. Tapi tidak usah ikut standar pewarnaan itu juga sebenarnya tidak masalah. Yang penting urutan kabelnya. Misal ujung pertama urutan pin pertamanya oranye muda, maka ujung yang lain urutan pin pertamanya juga harus oranye muda, jadi antar ujung saling nyambung. Sebenarnya tidak semua pin tersebut digunakan.

Yang penting adalah pin nomor 1,2,3 dan 6. Jadi misal yang disambung hanya pin 1,2,3 dan 6 sedangkan pin yang lain tidak dipasang, tidak jadi masalah.

Yang kiri urutan korespondensi buat tipe straight, yang kanan yang cross

Waktu akan memasangnya, maka potong ujung kabelnya, kemudian susun kabelnya trus diratakan dengan pisau potong yang ada pada crimp tool. Andak tidak perlu repot harus melepaskan isolasi pada bagian ujung kabel, karena waktu Anda memasukan kabel itu ke konektor lalu ditekan (pressed) dengan menggunakan crimp tool, sebenarnya saat itu pin yang ada di konektor menembus sampai ke dalam kabel. Perhatikan, agar penekannya (pressing) yang keras, soalnya kalau tidak keras kadang pin tersebut tidak tembus ke dalam isolasi kabelnya. Kalau sudah kemudian Anda test menggunakan LAN tester. Masukkan ujung ujung kabel ke alatnya, kemudian nyalakan, kalau lampu led yang pada LAN tester menyala semua, dari nomor 1 sampai 8 berarti Anda telah sukses. Kalau ada salah satu yang tidak menyala berarti kemungkinan pada pin nomor tersebut ada masalah. Cara paling mudah yaitu Anda tekan (press) lagi menggunakan tang. Kemungkinan pinnya belum tembus. Kalau sudah Anda tekan tetapi masih tidak nyambung, maka coba periksa korespondensinya antar pin udah 1-1 atau belum. Kalau ternyata sudah benar dan masih gagal, berarti memang Anda belum beruntung. Ulangi lagi sampai berhasil.

LAN TESTER - alat untuk memeriksa benar tidaknya sambungan kabel. Untuk tipe straight jika benar maka led 1 sampai 8 berkedip.

Berikut adalah gambar dari bawah dari ujung kabel UTP yang sudah dipasangi konektor dan berhasil dengan baik (urutan pewarnaan pinnya ikut standar):

urutan pin standar
Dan kalau yang ini tidak standar, coba perhatikan urutan warna pinnya, sangat tidak standar, tapi tetap saja bisa, yang penting korespondensinya satu satu (khusus tipe straight):

Tipe Cross
Untuk tipe cross itu digunakan untuk menyambungkan langsung antar dua PC, atau yang umumnya digunakan untuk menyambungkan antar hub. (misalnya karena colokan di hubnya kurang). Cara pemasangannya juga sebenarnya mudah, sama seperti tipe straight, pin yang digunakan juga sebenarnya hanya 4 pin saja, yaitu pin 1, 2, 3 dan 6. Yang berbeda adalah cara pasangnya. Kalau pada tipe cross, pin 1 disambungkan ke pin 3 ujung yang lain, pin 2 ke 6, pin 3 ke 1 dan pin 6 ke 2. Praktisnya begini, pada ujung pertama Anda bisa susun pinnya sesuai standar untuk yang tipe “straight”, sementara itu di ujung yang lain Anda susun pinnya sesuai standar buat tipe “cross".

Masih bingung? Begini cara mudahnya:

Ujung pertama:
1. oranye muda
2. oranye tua
3. hijau muda
4. biru muda
5. biru tua
6. hijau tua
7. coklat muda
8. coklat tua

Maka di ujung yang lain harus dibuat begini:
1. hijau muda
2. hijau tua
3. orange muda
4. biru muda
5. biru tua
6. orange tua
7. coklat muda
8. coklat tua
Jadi disini posisi nomor 1, 2, 3 dan 6 yang ditukar. Nanti jika dites menggunakan LAN tester, maka nantinya led 1, 2, 3 dan 6 akan saling bertukar. Kalau tipe straight menyalanya urutan, sedangkan tipe cross ada yang lompat-lompat. Tapi yang pasti harus menyalasemua setiap led dari nomor 1 sampai 8.

Fiber Optic
Kabel fiber optic merupakan kabel jaringanyang dapat mentransmisi cahaya. Dibandingkan dengan jenis kabel lainnya, kabel ini lebih mahal. Namun, fiber optic memiliki jangkauan yang lebih jauh dari 550 meter sampai ratusan kilometer, tahan terhadap interferensi elektromagnetik dan dapat mengirim data pada kecepatan yang lebih tinggi dari jenis kabel lainnya. Kabel fiber optic tidak membawa sinyal elektrik, seperti kabel lainnya yang menggunakan kabel tembaga. Sebagai gantinya, sinyal yang mewakili bit tersebut diubah ke bentuk cahaya.


Kabel fiber optic terdiri dari dua jenis, yang dikenal sebagai single mode dan multi mode. Kabel single mode dapat menjangkau jarak yang lebih jauh dann hanya mengirim satu sinyal pada satu waktu. Kabel multimode mengirim sinyal yang berbeda pada saat yang bersamaan, mengirim data pada sudut refraksi yang berbeda pada saat yang bersamaan, mengirim data pada susut refraksi yang berbeda. Kabel single mode dapat menjangkau ratusan kilometer sedangkan kabel multimode biasanya hanya mencapai 550 meter atau kurang.

Konektor kabel fiber optic terdiri dari dua jenis-konektor model ST yang berbentuk lingkaran dan konektor SC yang berbentuk persegi. Penggunaan kabel ini harus disesuaikan dengan jenis perangkat yang anda gunakan karena mereka mungkin berbeda.

Kabel coaxial
Penggunaan kabel coaxial pada LAN memiliki beberapa keuntungan. Penguatannya dari repeater tidak sebesar kabel STP atau UTP. Kabel coaxial lebih murah dari kabel fiber optic dan teknologinya juga tidak asing lagi. Kabel coaxial sudah digunakan selama puluhan tahun untuk berbagai jenis komunikasi data. Ketika bekerja dengan kabel, adalah penting untuk mempertimbangkan ukurannya.

Seiring dengan pertambahan ketebalan atau diameter kabel, maka tingkat kesulitan pengerjaannya pun akan semakin tinggi. Anda harus ingat pula bahwa kabel ini harus ditarik melalui pipa saluran yang ada dan pipa ini ukurannya terbatas.
Kabel coaxial memiliki ukuran yang bervariasi. Diameter yang terbesar ditujukan untuk penggunaan kabel backbone Ethernet karena secara histories memiliki panjang transmisi dan penolakan noise yang lebih besar. Kabel coaxial ini seringkali dikenal sebagai thicknet. Seperti namanya, jenis kabel ini, karena ukurannya yang besar, pada beberapa situasi tertentu dapat sulit diinstall. Suatu petunjuk praktis menyatakan bahwa semakin sulit media jaringan diinstall. Suatu petunjuk praktis menyatakan bahwa semakin sulit media jaringan diinstall, maka semakin mahal media tersebut diinstall. Kabel coaxial memiliki biaya instalasi yang lebih mahal dari kabel twisted pair. Kabel thicknet hampir tidak pernah digunakan lagi, kecuali untuk kepentingan khusus.

Dulu jaringan Ethernet menggunakan kabel coaxial yang diameter luarnya hanya 0,35 cm (kadang dikenal sebagai thinnet). Kabel ini terutama berguna untuk instalasi kabel yang memerlukan pelilitan dan pembengkokan. Karena mudah diinstall, maka kabel ini juga lebih murah untuk diinstal. Hal ini mendorong beberapa orang menyebutnya sebagai cheapernet. Namun kabel ini memerlukan penanganan khusus. Seringkali pemasang gagal melakukannya. Akibatnya, sinyal transmisi terinterferensi oleh noise. Oleh karena itu, terlepas dari diameternya yang kecil, thinnet sudah jarang digunakan pada jaringan Ethernet.

Thicknet dapat menjangkau sampai 500 meter, dan perangkat dihubungkan ke kabel secara langsung dengan menggunakan transceiver Ethernet dengan kabel AUI. Di lain pihak thinnet lebih fleksibel dan dapat menjangkau sampai 185 meter. Komputer dihubungkan ke kabel dengan menggunakan konektor BNC. Thicknet menggunakan spesifikasi Ethernet 10 base 5, sedangkan thinnet menggunakan
10 base 2.



http://veekolu.blogspot.com