;

Rabu, 23 April 2008

EdeLwEiS

Air matamu yang menetes di atas batu pegunungan

perlahan berubah menjadi serumpun

bunga "Edelweis!" seru para pendaki itu

berabad-abad kemudian

Sendiri di relung awan

kau tak mampu lari dari kenangan

yang datang menemuimu bersama angin dan cinta

"Tolong sampaikan

padanya, aku setia menunggu"

pesanmu berulang kali pada hujan yang bergegas

menjemput puncak pinus.

Tidak ada komentar: